ANALISIS
LAPORAN KEUANGAN
Pengertian Laporan
Keuangan
Laporan
keuangan (financial statement) adalah
hasil akhir dari akuntansi yang merupakan suatu ringkasan transaksi keuangan.
Laporan keuangan disajikan dengan maksud memberikan informasi mengenai posisi
harta, utang, dan modal serta perolehan laba atau rugi yang menunjukkan hasil
aktivitas yang terjadi dalam rumah tangga perusahaan dan membantu pimpinan
dalam pengambilan keputusan.
Seperti dalam perusahaan
jasa, pada umumnya laporan keuangan yang disusun dalam perusahaan dagang
meliputi:
1.
Laporan Laba/Rugi,
2.
Laporan Perubahan Modal,
3.
Neraca,
4.
Laporan Arus Kas.
Laporan Keuangan biasanya
dilaporkan oleh perusahaan publik sebanyak empat kali, dalam periode per tiga
bulanan. Tiap laporan biasanya harus sudah bisa diumumkan pada hari terakhir
bulan berikut per masing-masing periode tiga bulanan, misal laporan Maret harus
sudah keluar akhir April, laporan Juni harus keluar Juli, dst. Pengecualian
adalah laporan keuangan periode terakhir pada triwulan ke-4 yang juga dianggap
sebagai laporan keuangan tahunan, karena laporan tahunan harus diaudit, maka
penerbitannya agak lama dan biasanya maksimal tanggal 31 Maret setiap tahunnya.
Kadangkala ada perusahaan yang agak terlambat menerbitkan laporannya. Kita perlu
menaruh perhatian untuk kasus-kasus ini. Apa ada masalah dengan keuangan
perusahaan sehingga proses pelaporan harus menunggu agak lama.
I.
DASAR
– DASAR ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Terdiri dari 2 kata :
1.
Analisis,
yang berarti penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan
bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang
tepat dan pemahaman arti keseluruhan, memecahkan atau menguraikan sesuatu unit
menjadi berbagai unit terkecil.
2.
Laporan
keuangan, meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan
dan catatan atas laporan keuangan.
3.
Laporan
keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang digunakan untuk
mengkomunikasikan keadaan keuangan atau prestasi manajeman dengan pihak yang
berkepentingan. Dengan laporan keuangan kita akan mengetahui kondisi keuangan
suatu badan usaha.
4.
Jadi
analisis laporan keuangan merupakan proses untuk membedah laporan keuangan,
menelaah masing-masing unsur dan menelaah hubungan di antara unsur tersebut
dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat
atas laporan keuangan.
Menurut para ahli, pengertian analisis laporan keuangan sebagai berikut :
1.
Menurut
Bernstein ( 1983 ; 3 ), analisis laporan keuangan mencakup penerapan metode dan
teknik analitis atas laporan keuangan dan data lainnya untuk melihat dari
laporan itu ukuran – ukuran dan hubungan tertentu yang sangat berguna
dalam proses pengambilan keputusan.
2.
Di sini
kegiatan analisis laporan keuangan berfungsi untuk mengonversikan data yang
berasal dari laporan sebagai bahan mentahnya menjadi informasi yang lebih
berguna, lebih mendalam dan lebih tajam dengan teknik tertentu.
3.
Menurut
Foster ( 1968 : 58 ), analisis laporan keuangan adalah mempelajari hubungan –
hubungan di dalam suatu set laporan keuangan pada suatu saat tertentu dan
kecendrungan – kecendrungan dari hubungan ini sepanjang waktu.
Analisis laporan keuangan memiliki sifat – sifat sebagai berikut :
1. Fokus laporan adalah Laporan Laba Rugi, Neraca, Arus Kas,
yang merupakan akumulasi transaksi dari kejadian histories dan penyebab
terjadinya dalam suatu perusahaan
2. Prediksi, analisis mengkaji implikasi kejadian yang telah
berlalu terhadap dampak dan prospek perkembangan keuangan perusahaan dimasa yang
akan datang.
3. Dasar analisis adalah laporan keuangan yang memiliki
sifat dan prinsip tersendiri sehingga analisis sangat tergantung pada kualitas
laporan ini. Penguasaan pada sifat akuntansi, prinsip akuntansi sangat
diperlukan dalam menganalisis laporan keuangan.
Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Tujuan analisis laporan keuangan
adalah sebagai berikut :
1.
Memberikan
informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari
laporan keuangan biasa.
2.
Menggali
informasi yang tidak tampak secara kasat mata ( explicit ) dari suatu laporan
keuangan atau yang berada dibalik laporan keuangan ( implicit )
3.
Mengetahui
kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan
4.
Membongkar
hal – hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya dengan suatu laporan keuangan
baik dikaitkan dengan komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan
informasi yang diperoleh dari luar perusahaan
5.
Mengetahui
sifat – sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model – model dan teori – teori yang terdapat di lapangan
seperti untuk prediksi, peningkatan
6.
Memberikan
informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan, seperti :
1. Menilai
prestasi keuangan
2. Memproyeksi
keuangan perusahaan
3. Menilai
kondisi keuangan masa lalu dan sekarang dari aspek tertentu :
- Posisis Keuangan
- Hasil usaha perusahaan
- Likuiditas
- Solvabilitas
- Aktivitas
- Rentabilitas
- Dan lain – lain
4. Menilai
perkembangan dari waktu kewaktu
5. Melihat
komposisi struktur keuangan dan arus dana
6. Menentukan
peringkat perusahaan menurut criteria tertentu yang sudah dikenal dalam dunia
bisnis
7. Membandingkan
situasi perusahaan dengan perusahaan lainnya
8. Memahami
situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan, baik posisi keuangan,
hasil usaha, struktur keuangan dan lain – lainnya
9. Memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan
di masa yang kan datang.
Menurut Bernstein ( 1983 ), tujuan analisis laporan keuangan adalah sebagai
berikut :
1)
Screening
2)
Analisis
dilakukan dengan melihat secara analisis laporan keuangan dengan tujuan untuk
memilih kemungkinan investasi atau merger
3)
Forcasting
4)
Analisis
digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan perusahaan di masa yang akan datang
5)
Diagnosis
6)
Analisis dimaksudkan untuk melihat
kemungkinan adanya masalah – masalah yang terjadi baik dalam manajemen,
operasi, keuangan atau masalah lain
7)
Evaluation
8) Analisis dilakukan untuk menilai prestasi manajemen,
operasional, efisiensi dan lain – lain.
Kelemahan Analisis Laporan Keuangan.
- Objek Analisis laporan keuangan hanya didasarkan kepada laporan keuangan.
- Objek analisis adalah data historis yang menggambarkan masa lalu dan kondisi ini bisa berbeda dengan dengan kondisi masa depan
- Adanya perbedaan prinsip jika membandingkan suatu perusahaan dengan perusahaan yang lain
- Kelemahan teknik analisis rasio, yaitu :
a)
Rasio
diambil dari data akuntansi yang memiliki sifat – sifat tertentu yang
memerlukan tafsiran tersendiri.
b)
Penentuan baik atau buruknya rasio turn over
sangat relative dan memerlukan penafsiran tersendiri
c)
Standar
pembandingan rasio umum juga perlu penafsiran khusus
d)
Laporan
keuangan yang dianalisis tidak menggambarkan perubahan nilai uang.
II.
ANALISIS
HORIZONTAL
Analisa horizontal
(Horisontal analysis), yang disebut juga analisis tren (Trend analysis), yang
merupakan suatu teknik untuk mengevaluasi serangkaian data laporan keuangan
selama periode tertentu. Analisis horizontal melakukan penelitian dalam laporan
keuangan komparatif. Dibutuhkan dua langkah dalam analisis horizontal.
1.
Menghitung
jumlah rupiah perubahan dari periode dasar ke periode akhir.
2.
Membagi
jumlah rupiah perubahan dengan jumlah periode dasar.
Dalam analisis horizontal,
perubahan hasil kegiatan perusahaan dan posisi keuangan dalam jangka waktu
tertentu dinyatakan dalam persentase atau jumlah (rupiah). Metode ini sering
digunakan dalam laporan laba rugi.
III.
ANALISIS
VERTIKAL
Adalah teknik yang
digunakan untuk mengevaluasi data laporan keuangan yang menggambarkan setiap
pos dalam laporan keuangan dari segi persentase dan jumlah rupiah. Analisis ini
dipakai untuk perbandingan laporan keuangan dari berbagai periode, trend atau
perubahan hubungan diantara pos-pos lebih mudah untuk diidentifikasi. Laporan keuangan
hanya dinyatakan dalam presentase aja disebut laporan ukuran bersama (Common
Size Statement). Dalam analisis vertikal terhadap neraca, setiap pos dinyatakan
sebagai suatu persentase dari neraca atau suatu persentase dari jumlah
kewajiban dan ekuitas pemegang saham. Dalam analisis vertikal terhadap laporan
laba rugi, adalah lazim untuk menyatakan pos-pos pada laporan laba rugi sebagai
suatu persentase dari angka penjualan bersih.
IV.
ANALISIS
RASIO
Rasio
keuangan merupakan angka hasil perbandingan antara satu angka keuangan dengan
angka keuangan lainnya. Angka-angka tersebut terdapat dalam laporan keuangan,
yang terdiri dari neraca, laporan laba/rugi, laporan arus kas dan perubahan
posisi modal sendiri.
Analisa
rasio adalah suatu metode analisa untuk
mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara
individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut. Analisis rasio
keuangan merupakan bentuk atau cara umum
yang digunakan dalam analisis laporan keuangan.Analisis rasio berguna bagi para
analisis intern untuk membantu manajemen membuat evaluasi mengenai hasil-hasi
operasinya, memperbaiki kesalahan-kesalahan dan menghindari keadaan yang dapat
menyebabkan kesuiltan keuangan.
1. RASIO LIKUIDITAS
Rasio likuiditas ( likuidity ratio ) mengukur kemampuan jangka pendek perusahaan
untuk membayar kewajibannya yang telah jatuh tempo dan memenuhi kebutuhan kas
yang tak terduga ( di luar prediksi perusahaan ). Para kreditor jangka pendek
seperti banker dan pemasok terutama tertarik untuk menilai likuiditas. Rasio
yang dapat di gunakan untuk menentukan kemampuan pembayaran utang jangka pendek
perusahaan di antaranya :
1)
Rasio Lancar ( current ratio ) adalah pengukuran
yang di gunakan secara luas untuk mengevaluasi likuiditas perusahaan dan
kemampuan membayar utang jangka pendek.
Rasio lancar =
Aset Lancar / Kewajiban Jangka Pendek
2)
Rasio Cepat ( quick ratio ) adalah pengukuran
likuiditas jangka pendek segera perusahaan.
Rasio Cepat
= kas + investasi jangka pendek +
piutang (bersih) /
kewajiban jangka pendek
3)
Perputaran Piutang (receivables turnover )
rasio yang di gunakan untuk menilai likuiditas piutang . Rasio ini mengukur
beberapa kali rata – rata piutang dapat tertagih selama satu periode.
Perputaran piutang dihitung dengan membagi penjualan keredit bersih dengan
piutang bersih rata – rata.
Perputan
Piutang = Penjualan Kredit Bersih / Piutang Bersih Rata –rata.
4)
Perputaran Persediaan ( inventory
turnover ) mengukur beberapa kali rata – rata persediaan dijual selama satu
periode. Tujuannya adalah untuk mengukur likuiditas persediaan. Perputaran
persediaan di hitung dengan membagi harga pokok penjualan dengan persediaan
rata – rata.
Perputaran
Persediaan = Harga Pokok Persediaan / Persediaan rata - rata
2. RASIO
PROFITABILITAS
Rasio profitabilitas ( profitability ratio ) mengukur
pendapatan atau keberhasilan operasi dari sebuah perusahaan untuk periode waktu
tertentu. Hal tersebut juga mepengaruhi posisi likuiditas perusahaan dan
kemampuan perusahaan untuk tumbuh.
1)
Margin Laba (profit Margin) adalah
pengukuran presentase setiap nilai penjualan yang menghasilkan laba bersih.
Margin Laba
atas penjualan = Laba bersih / Penjualan Bersih
2)
Perputaran Aset (asset turnover)
mengukur seberapa efisien sebuah perusahaan menggunakan asetnya untuk
memperoleh penjualan.
Perputaran Aset
= Penjualan bersih / asset rata – rata
3)
Pengembalian Atas asset (return on
asset) adalah pengukuran secara keseluruhan atas profitabilitas.
Pengembalian
atas asset = laba bersih / asset rata – rata
4)
Pengembalian atas ekuitas pemegang saham biasa (return on
common stockholders’ equity) rasio ini mengukur profitabilitas dari sudut
pandang pemegang saham biasa.
Pengembalian atas
ekuitas pemegang saham biasa = laba bersih / ekuitas pemegang saham biasa rata –
rata
5)
Laba per Saham (earnings per share )
adalah pengukuran laba bersih yang diproleh atas tiap lembar saham biasa.
Laba per saham
= laba bersih / rata – rata tertimbang saham biasa beredar
6)
Rasio harga laba ( price earnings
ratio ) adalah pengukuran yang di jadikan acuan atas rasio harga pasar setiap
lembar saham biasa terhadap laba per saham.
Rasio harga
laba = Harga pasar per lembar saham / laba per saham
7)
Rasio pembayaran ( payout ratio )
mengukur presentase pendapatan yang didistribusikan dalam bentuk dividen kas
(tunai).
Rasio pembayaran
= Dividen kas / Laba Bersih
3. RASIO
SOLVABILITAS
Rasio solvabilitas ( solvency ratio ) mengukur kemampuan
perusahaan untuk bertahan selama periode waktu yang panjang. Kreditor jangka
panjang dan para pemegang saham utamanya tertarik pada kemampuan perusahaan
untuk membayar bunga pada saat jatuh tempo dan untuk membayarkan kembali jumlah
pokok utang pada saat jatuh tempo.
1)
Rasio Utang Terhadap Total Aset (
debt to total asset ratio ) mengukur presentase total asset yang di berikan
kepada kreditor.
Utang terhadap
total asset = Total Utang / Total Aset
2)
Kelipatan Bunga yang dapat di
bayarkan ( times interest earned ) memberikan indikasi kemampuan perusahaan
untuk melunasi pembayaran bunga ketika jatuh tempo.
Kelipatan Bunga
Yang Dapat Dibayarkan = Laba sebelum pajak penghasilan dan beban bunga / Beban
Bunga
V.
OPERASI
YANG DI HENTIKAN
Operasi yang dihentikan (discontinued operation) adalah suatu
komponen dalam entitas yang dilepas atau diklasifikasikan sebagai dimiliki
untuk dijual,
mengacu
ke pelepasan sebuah segmen yang signifikan dari sebuah bisnis. Contohnya adalah
penghapusan seluruh aktivitas dan penghilangan sejumlah kelas pelanggan. dan:
·
Mewakili lini usaha atau area geografis operasi utama
yang terpisah, atau
·
Bagian dari rencana tunggal terkoordinasi untuk
melepaskan lini usaha atau area geografis operasi utama yang terpisah, atau
·
Entitas anak yang diperoleh secara khusus dengan tujuan
dijual kembali.
Penyajian Operasi yang dihentikan
PSAK 58 mensyaratkan pengungkapan terinci mengenai pendapatan, beban, laba
atau rugi sebelum pajak, secara terpisah di Laporan Laba Rugi dan di Catatan
atas Laporan Keuangan. Sedangkan pada Laporan Arus Kas, arus kas bersih dari
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan yang terkait dengan Operasi
Dihentikan harus disajikan terpisah. Ini dilakukan agar jelas terlihat, mana
arus kas yang berasal dari Operasi Berlanjut, mana yang berasal dari Operasi
Dihentikan.
Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa mungkin saja suatu aset (atau
kelompok lepasan) yang memenuhi kriteria sebagai aset dimiliki untuk dijual
dapat juga memenuhi kriteria sebagai Operasi yang Dihentikan. Aset ini akan
disajikan terpisah baik di Laporan Posisi Keuangan, sebagai Aset tidak lancar
dimiliki untuk dijual dan di Laporan Laba Rugi serta Laporan Arus Kas, sebagai
Operasi Dihentikan. Selain itu mungkin saja kriteria klasifikasi hanya
terpenuhi salah satu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel di
bawah ini.
Kriteria
yang terpenuhi
|
Kondisi
|
Penyajian
di Laporan Keuangan
|
Aset Tidak Lancar Dimiliki untuk Dijual dan Operasi Dihentikan
|
Aset dihentikan penggunaannya dan akan dijual serta memenuhi kriteria sebagai
Operasi Dihentikan
|
Laporan Posisi Keuangan: Aset Tidak Lancar Dimiliki untuk Dijual
Laporan Laba Rugi dan Laporan Arus Kas: Operasi Dihentikan
|
Aset Tidak Lancar Dimiliki untuk Dijual
|
Aset dihentikan penggunaannya, tidak memenuhi kriteria sebagai Operasi
Dihentikan karena bukan suatu lini operasi/area geografis terpisah
|
Laporan Posisi Keuangan: Aset Tidak Lancar Dimiliki untuk Dijual
Laporan Laba Rugi dan Laporan Arus Kas: Operasi Berlanjut
|
Operasi Dihentikan
|
- Aset yang akan ditinggalkan dan tidak
memenuhi kriteria sebagai aset tidak lancar dimiliki untuk dijual
- Kelompok aset (operasi dihentikan)
yang telah dilepas pada periode berjalan
|
Laporan Posisi Keuangan:
- Aset Lancar/Tidak Lancar atau
- Tidak muncul lagi karena telah
dilepas pada periode berjalan sebelum tanggal neraca
Laporan Laba Rugi dan Laporan Arus Kas: Operasi Dihentikan
|
Pengungkapan Operasi yang dihentikan
Selain penyajian terpisah pada Laporan Laba Rugi dan Laporan Arus Kas,
pengungkapan berikut ini juga harus ditambahkan, yaitu:
o
Penyesuaian yang dibuat pada periode berjalan terkait
dengan Operasi Dihentikan
o
Jika entitas menghentikan klasifikasi sebagai komponen
aset tidak lancar dimiliki untuk dijual, maka hasil yang sebelumnya disajikan
sebagai Operasi Dihentikan harus direklasifikasi dan dimasukkan ke dalam Laba
dari Operasi Berlanjut
CASINOS in Las Vegas (NV) - Jtmhub
BalasHapusA new casino in Las 익산 출장샵 Vegas 포항 출장마사지 is 용인 출장샵 coming soon, at a time when Vegas is the region's biggest 공주 출장안마 and most exciting entertainment 서울특별 출장마사지 destination.